Segala Informasi, Teknologi, Toturial ada disini...

Wednesday 21 October 2020

Audit Teknologi Sistem Informasi


Pengertian Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Infomasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti - bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan suberdaya secara efisien. Ron Weber (1999, 10).

Jenis - jenis kontrol dan audit sistem informasi yaitu berupa :

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) merupakan audit yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (apakah sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta tidak menyalahi uji materialitas). Apabila sistem akuntansi organisasi yang diaudit merupakan sistem akuntansi berbasis komputer, maka dilakukan audit terhadap sistem informasi akuntansi apakah proses/mekanisme sistem dan program komputer telah sesuai, pengendalian umum sistem memadai dan data telah substantif.

2. Audit Oprasional (Operational Audit) terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :

Post implementation Audit (Audit setelah implementasi), Auditor memeriksa apakah sistem-sistem aplikasi komputer yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah dijalankan dengan sumber daya optimal (efisien). Auditor mengevaluasi apakah sistem aplikasi tertentu dapat terus dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan. Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh auditor dengan menerapkan pengalamannya dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga auditor dapat mengevaluasi apakah sistem yang sudah diimplementasikan perlu dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan dihentikan apabila sudah tidak sesuai kebutuhan atau mengandung kesalahan.

Concurrent audit (audit secara bersama), Auditor menjadi anggota dalam tim pengembangan sistem (system development team). Mereka membantu tim untuk meningkatkan kualitas pengembangan sistem yang dibangun oleh para sistem analis, designer dan programmer dan akan diimplementasikan. Dalam hal ini auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen sebagai quality assurance.

Concurrent Audits (audit secara bersama-sama), Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi komputer) apakah telah dikelola dengan baik, apakah kontrol dalam pengembangan sistem secara keseluruhan sudah dilakukan dengan baik, apakah sistem komputer telah dikelola dan dioperasikan dengan baik.

Tujuan Audit Sistem Informasi memiliki 4 tujuan yaitu berupa :

1. Mengamankan Aset yang merupakan aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.

2. Mengamankan integritas data yang memiliki atribut kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya. Keputusan maupun langkah - langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Perlu adanya pengorbanan biaya dan oleh karna itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus spadan dengan manfaat yang diharapkan.

3. Menjaga efektivitas sistem, dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut pakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan) dan auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya. Audt efektivitas sistem dapat juga dilaksanakan pada tahap perencanaan sistem (system design) dimana user tidak dapat menggungkapkan kebutuhan sistem dan dirasa perlu untuk mereview kembali speifikasi sistem yang telah dibuat.

4. Efesiensi sumber daya, dikatan efesien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoprasikan sistem tersebut.

Read More

Wednesday 8 July 2020

Menambahkan Background Pada Blander


1. Pada panel Outliner, klik pada objek kamera seperti di gambar

 Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 1 select camera.

2. Pada panel Properties, klik icon kamera pada property blander

 Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 2 select camera properties

3. Pilih kotak centang untuk Gambar Latar Belakang, lalu klik tombol Tambah Gambar.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 3 add background image

4. Perhatikan bahwa Latar Belakang harus diatur ke Gambar secara default. Kemudian klik tombol Open.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 4 open background image

5. Cari dan pilih file background yang sudah ditentukan.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 5 find and open background image

6. Di pengaturan gambar latar belakang atur Alpha ke 1 dan pilih metode Frame. 

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 7 set alpha and frame method

7. Di viewport klik pada tombol tampilan kamera. Perhatikan bahwa gambar latar belakang sekarang terlihat saat melihat melalui kamera.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 8 view through camera

8. Pilih ruang kerja pengomposisian dan kotak centang Gunakan Node.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 9 go to compositing workspace and select use nodes

9. Klik dan seret ke kiri di area merah node Render Layers untuk membuat beberapa ruang di antara node.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 10 adjust position of nodes

10. Dalam menu Tambah pilih Warna – Alpha Over

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 11 select Add - Color - Alpha Over

11. Tambah dan Masukan Gambar.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 11 select Add - Input Image

12. Di panel properti pilih properti render dan di bawah Film pilih kotak centang untuk Transparan.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 17 set render settings to transparent

13. Sekarang render gambar. Di sini saya telah mengklik tombol Layout workspace dan kemudian dari menu Render, pilih Render Image.

Render a Background Image Using Blender 2.8 - step 18 render image

14. Selesai


Read More

Monday 4 May 2020

TEKNIK MEMBUAT GELAS DENGAN BLENDER

Disini kami akan membuat objek 3D (3 dimensi) gelas menggunakan Blender. Pertama-tama buka aplikasi Blender. Untuk memilih atau “select” pada Blender, digunakan klik kanan pada mouse (bukan klik kanan) dan untuk memilih atau “select” lebih dari 2 objek ditambah dengan menekan Shift pada keyboard. Langkah-langkah dalam membuat gelas adalah sebagai berikut :

1. Buka aplikasi Blender hingga tampilan seperti ini.

2. Hapus objek atau bangunan kotak yang sudah disediakan oleh Blender.

3. Tambahkan objek atau bangunan tabung pada lembar kerja.

4. Ubah nilai Vertices menjadi 17 dan Depth menjadi 2.5.

5. Langkah selanjutnya adalah menghapus lapisan atas tabung dan membuat gagang gelas. Untuk melakukan tindakan tersebut, kita harus berpindah mode Object Mode > Edit Mode. Jika sudah berpindah mode, pilih Face Select untuk menyeleksi face area.

6. Seleksi bagian atas tabung dengan klik kanan. Setelah itu tekan Delete atau X pada keyboard untuk menghapus lapisan atas tabung lalu pilih Faces.



7. Ubah tampilan menjadi Right Ortho untuk memudahkan kita membuat gagang gelas dengan cara menekan Numpad 5 > Numpad 3. Tampilan akan menjadi seperti ini.

8. Kemudian tabung dibagi menjadi 8 bagian dengan cara menekan Ctrl+R dan dilanjutkan dengan menggerakkan scroll pada mouse untuk menentukan jumlah ruang yang akan dibagi lalu tekan Enter.

9.Seleksi 2 buah kotak dari tabung yang telah dibagi tadi dengan cara Shift + klik kotak yang diinginkan. Setelah itu tekan E pada keyboard untuk fungsi Extrude (fungsi untuk menambahkan ruas ataupun sisi. Saat melakukan fungsi extrude, kita bisa sambil memasukkan nilai agar panjang 2 tangkai sama.


10. Lakukan rotasi pada permukaan depan gagang agar gagang gelas bisa disatukan. Caranya dengan menyeleksi face area depan gagang lalu tekan R > X >-45 (untuk gagang atas) dan tekan R > X > 45 (untuk gagang bawah). Fungsi R berarti rotasi, fungsi X sejajar sumbu X, dan 45 / -45 sebesar 45 derajat (searah jarum jam/berlawanan dengan jarum jam).

11. Hapus face area bagian depan dari 2 ruas gagang.

12. Pilih salah satu ruas pada gagang atas dan salah satu ruas pada gagang bawah yang sejajar lalu tekan F untuk menyatukan ruas tersebut. Lakukan dengan ruas yang lain.

13. Kita akan menambahkan 2 buah modifier, yaitu Solidify dan Subdivision Surface. Perhatikan deretan icon menu pada sebelah kanan jendela Blender. Pilih icon Modifiers.

Lalu pilih Add Modifier > Solidify. Ubah ketebalan objek menjadi 0.1 kemudian pilih Apply.
Selanjutnya adalah menambahkan Subdivision Surface. Pilih Add Modifier > Subdivision Surface. Ubah nilai View sesuai dengan keinginan kita, pada kasus ini saya mengubah nilainya menjadi 5 dan pilih Apply.
Jangan lupa berikan aksen Smooth pada objek. Fungsi ini ada disebelah kiri jendela Blender.

14. Pembuatan gelas telah selesai. Kita dapat memberikan warna dengan memilih menu Material (ada pada deretan icon Modifier). Berikut ini adalah tampilan sebelum proses render.

Read More

Monday 6 April 2020

Membuat Logo Text di Inkscape

1. Buka aplikasi Inkscape, lalu ke tools bar pada font (F8 pada keyboard)


2.Sesuaikan font sesuai yang diinginkan mau itu dari jenis, ukuran, dll. Lalu klik kiri dan tahan kursor ke bawah sampai berbentuk kotak melebar. Ketik kata atau kalimat yang dinginkan. Contoh kata “Salemba”. 

3. Setelah kata telah dibuat, ke selection pada menu bar (F1 pada keyboard).

4. Klik ke layer font yang sudah dibuat tadi (Salemba).

5. Setelah itu ke menu bar pilih Path > Object to Path, hal ini untuk merubah object font yang telah dibuat menjadi path.

6. Jika sudah, lanjut ke menu bar kembali dan pilih Path > Path Effects (Shift + Ctrl + 7).

7. Pada tampilan pojok kanan atas Inkscape akan muncul menu Path Effect, lalu klik icon + untuk menambahkan path effect.

8. Setelah itu pilih Envelope Deformation, lalu Add untuk menambahkan path effect pada objek font yang telah dibuat.

9. Setelah itu centang Enable top & bottom paths dan Enable left & right paths.


10. Klik edit on-canvas pada top bend path. Tujuannya untuk memodifikasi tampilan atas pada path fontnya.

11. Lanjutkan dengan right bend path. Tujuannya sama untuk memodifikasi hanya saja yang ini bagian kanan pada path fontnya.


12. Begitupula dengan bottom bend path. Memodifikasi bagian bawah path fontnya.


13. Sampai dengan Left bend path. Memodifikasi bagian kiri path fontnya.


14. SELESAI.


Read More

Tuesday 31 March 2020

Teknologi Animasi

Animasi merupakan film yang menarik untuk dilihat, namun dibalik itu semua memiliki cara pembuatannya yang unik serta butuh kreatifitas yang tinggi. Kita ketahui animasi banyak disukai dari segala kalangan usia, baik dari anak kecil sampai orang dewasa. Berbagai macam film animasi kini banyak beredar, mulai dari film animasi sederhana sampai film animasi yang dikemas sedemikian rupa hingga terlihat nyata dan menonjol. Film animasi sendiri memiliki banyak jenis jika dilihat dari awal mula terbentuk hingga sekarang.  Jenis-jenis film animasi dilihat dari teknologi dapat dijabarkan antara lain :

1. Animasi Clay
Animasi Clay atau bisa juga disebut dengan film animasi stop motion merupakan film animasi dengan teknik yang paling sederhana yang dilakukan dengan menangkap atau merekam gerakan demi gerakan yang nantiya akan digerakkan satu persatu sehingga objek terlihat bergerak. Teknik ini termasuk salah satu teknik yang paling mudah untuk dipraktekkan. Film animasi terkenal yang menggunakan teknik ini adalah film animasi Chicken Run, dan Corpse Bride.
Corpse Bride Movie Poster
sumber : http://www.impawards.com/

2. Animasi 2D
Pada animasi 2D, figur animasi tersebut dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Film animasi yang dihasilkan cenderung datar tanpa terlihat dimensi ekstra yang membuat sebuah gambar terlihat nyata. Beberapa contoh karya dari film animasi 2D adalah kartun-kartun seperti Naruto, One Piece, Detective Conan, dan Tom & Jerry.
Berkas:Tom and Jerry.png
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tom_and_Jerry.png

3. Animasi 3D
Animasi 3D merupakan penciptaan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Hal ini dilakukan dengan membuat frame yang mensimulasikan masing-masing gambar, difilmkan dengan kamera virtual, dan output-nya berupa video yang sudah di-rendering atau Realtime, jika tujuannya untuk membuat game. Animasi 3D biasanya ditampilkan dengan kecepatan lebih dari 24 frame per detik. Konsep animasi 3D sendiri adalah sebuah model yang memiliki bentuk, volume, dan ruang. Animasi 3D merupakan jantung dari game dan virtual reality, tetapi biasanya animasi 3D juga digunakan dalam presentasi grafis untuk menambahkan efek visual ataupun film.
sumber : https://mateus76.blogspot.com/


RefrensiIDS (International Design School)
Read More